watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

BERBAGI RASA

Mia, 27 tahun, isteri dari Dicky, 31 tahun, adalah
seorang ibu rumah tangga yang lumayan supel
dalam bergaul di lingkungan tempat tinggalnya.
Penampilan Mia biasa saja. Mia bersikap selalu
apa adanya dan bersahaja. Dicky adalah seorang
suami yang cukup baik dan bertanggung jawab
kepada keluarga. Apapun kekurangan dalam
rumah tangganya, maka Dicky akan selalu
berusaha untuk memperolehnya. Bisa dibilang,
rumah tangga mereka adalah harmonis.
Pada waktu malam acara 17 Agustusan tahun
2003, Mia dan Dicky beserta warga lingkungan
dimana mereka tinggal mengadakan malam
hiburan berupa Organ tunggal. Tua muda, laki-
laki perempuan, semua ikut bergembira. Semua
turun berjoget mengikuti alunan lagu yang
dibawakan oleh penyanyi. Mula-mula mereka
berjoget dengan pasangan masing-masing.
Semua bergembira sambil tertawa bebas
mengikuti irama musik..
Setelah beberapa lagu, mereka terus berjoget
dengan berganti pasangan. Mereka terus
bergembira. Mia berjoget dengan seorang
bapak, Dicky berjoget dengan seorang anak
perempuan remaja.. Begitulah mereka berjoget
sampai beberapa lagu dengan berganti pasangan
sampai beberapa waktu. Menjelang akhir acara,
pada lagu terakhir, Mia berjoget dengan seorang
bapak, sedangkan Dicky berjoget dengan Evi,
seorang ibu rumah tangga yang tinggal
beberapa rumah dari rumah mereka. Evi, sekitar
40 tahun, ibu dari seorang karyawan swasta
yang bekerja dengan sistim shift, mempunyai 2
orang anak yang sudah cukup besar.
Walau sudah berumur tapi penampilan Evi selalu
tampak muda karena cara berpakaiannya yang
selalu agak seksi dan pandai bermake up.
Selintas Mia melirik pada Dicky yang sedang
berjoget dengan Evi. Terlihat Dicky sedang
tertawa dengan Evi sambil berjoget. Setelah itu
kembali Miapun berjoget dan tertawa dengan
pasangannya. Menjelang tengah malam acara
usai. Semua kembali ke rumah masing-masing
dengan perasaan gembira walaupun capek..
Sesampai di rumah, setelah mandi air hangat,
Mia dan Dicky segera ke tempat tidur.
“Bagaimana tadi, sayang?” tanya Dicky sambil
memeluk Mia.
“Apanya?” kata Mia sambil menempatkan
kepalanya di salah satu tangan Dicky.
“Ya tadi waktu kita di tempat pesta tadi,” kata
Dicky sambil mengecup bibir mungil Mia.
“Saya benar-benar gembira…” kata Mia sambil
tersenyum sambil tangannya mengusap-ngusap
dada serta jarinya memainkan puting susu
Dicky.
“Harusnya kita sering melakukan acara seperti
tadi, jangan cuma setahun sekali…” kata Dicky
sambil tangannya masuk ke pakaian tidur Mia.
Buah dada Mia diremas dengan mesra.
“Mmhh.. Memangnya kenapa?” kata Mia sambil
mencium pipi Dicky lalu mengecup bibirnya.
“Ya kita kan bisa bergembira dengan tetangga
yang ada. Jarang sekali kita ngumpul bareng
mereka,” ujar Dicky sambil membuka seluruh
kancing pakaian tidur Mia.
Lalu dijilatnya puting susu Mia sambil tangannya
meremas buah dada Mia yang satu lagi.
“Mmhh…” desah Mia sambil memejamkan
matanya.
Sambil tetap menciumi dan menjilati buah dada
Mia, tangan Dicky yang tadinya meremas buah
dada, turun ke perut lalu disusupkan ke celana
dalam Mia. Segera jarinya menyentuh bulu-bulu
kemaluan Mia yang tidak terlalu banyak. Mia tetap
terpejam sambil sesekali mendesah.. Jari-jari
tangan Dicky lalu turun menyusuri belahan
belahan memek Mia.
“Ohh…” desah mia keras sambil menggerakkan
pinggulnya.
Jari Dicky terus menggosok-gosok belahan
memek Mia sampai cairan memek Mia keluar
banyak.
“Mmhh…” desah Mia sambil tangannya
memegang tangan Dicky yang sedang bermaik
di memeknya.
“Enak, sayang,” kata Dicky sambil melumat bibir
Mia.
Sementara jari tengah Dicky masuk ke lubang
memek Mia. Tanpa menjawab pertanyaan Dicky,
Mia membalas ciuman Dicky dengan hebat
sambil menjepitkan pahanya lalu
menggoyangkan pinggulnya karena menahan
kenikmatan ketika jari tangan Dicky keluar masuk
lubang memeknya. Sementara tangan Mia
segera menyelusup ke dalam celana piyama
Dicky, dan kemudian menggenggam dan
meremas kontol Dicky yang sudah tegang.
“Buka pakaiannya dong, sayang,” kata Mia
berbisik ke telinga Dicky. Dicky segera bangkit
lalu melepas seluruh pakaiannya. Kontol Dicky
terlihat sudah tegak dengan ditumbuhi bulu yang
sangat lebat. Melihat itu, Mia segera bangkit dan
duduk di tepi ranjang. Digenggamnya kontol
Dicky lalu dikocok perlahan. Cairan bening terlihat
keluar dari lubang kontol Dicky. Tanpa banyak
cakap ujung lidah Mia segera menjilati cairan
tersebut sambai habis. Tak lama, mulut Mia
sudah mengulum batang kontol Dicky yang
lumayan besar. Cpok.. Cpok.. Cpok.. Terdengar
suara kuluman mulut Mia pada kontol Dicky.
“Ohh.. Enak, sayang.. Ohh…” desah Dicky
sambil memegang kepala Mia lalu memompa
pelan kontolnya di mulut Mia.
“Gantian, dong…” kata Mia sambil melepas
kulumannya lalu menatap mata Dicky. Dicky
tersenyum.
“Naiklah ke ranjang…” ujar Dicky.
Miapun segera naik ke atas ranjang lalu telentang
dan membuka lebar pahanya. Tak lama, Mia
mendesah karena lidah Dicky pintar bermain dan
menjilati kelentit dan lubang memek Mia.
“Ohh, sayangg.. Teruss…” desah Mia agak keras.
Apalagi ketika jari Dicky masuk ke lubang
memeknya sambil lidahnya tak henti menjileti
kelentit Mia. Gerakan pinggul Mia makin keras
mengikuti rasa nikmatnya. Tak lama kemudian
tangan Mia dengan keras meremas rambut
Dicky dan mendesakkan kepalanya ke memek.
Lalu..
“Ohh.. Enak, sayangg.. Mmff.. Sshh…” jerit kecil
Mia terdengar ketika Mia mencapai puncak
kenikmatan.. Orgasme..
Dicky segera menghentikan jilatannya lalu naik ke
atas tubuh istrinya itu. Walau mulut masih basah
oleh cairan memek Mia, Dicky langsung
melumat bibir Mia. Miapun langsung membalas
ciuman Dicky dengan hebat. Sambil tetap
berciuman, tangan Mia segera memegang dan
membimbing kontol Dicky ke lubang
memeknya. Selang beberapa detik kemudian..
Bless.. Bless.. Bless.. Kontol Dicky lansgung
keluar masuk memek Mia. Keduanya bermandi
peluh sambil sesekali terdengar desahan
kenikmatan mereka.
“Memeknya legit, sayang.. Enak…” bisik Dicky.
Mia tersenyum sambil menggoyangkan
pinggulnya.
“Memang kenapa?” tanya Mia.
“Aku tidak pernah bosan menyetubuhi kamu…”
bisik Dicky sambil terus memompa kontolnya.
Mia tersenyum.
“Kalau wanita lain rasanya bagaimana,” tanya Mia
lagi.
“Aku tidak pernah bersetubuh dengan wanita
lain, kok…” kata Dicky.
Mia tersenyum lalu merangkulkan kedua
tangannya ke pundak Dicky sambil tetap
menggoyangkan pinggulnya mengimbangi
gerakan kontol Dicky.
“Saya mau tanya, sayang…” kata Mia.
“Apa?” kata Dicky.
“Tubuh Mbak Evi, tetangga kita itu, bagus
tidak..?” tanya Mia.
“Ah kamu pertanyaannya ada-ada saja…” kata
Dicky tak menghiraukan.
“Saya serius, sayang.. Jawab jujurlah. Tidak apa-
apa kok…” kata Mia.
“Tadi lihat belahan buah dadanya tidak?” tanya
Mia.
Dicky mengangguk. Mia tersenyum sambil terus
menggoyangkan pinggulnya.
“Jujur.. Iya, tubuh dia bagus. Dan tadi aku
sempat lihat belahan buah dadanya. Marah?” kata
Dicky sambil mengentikan gerakannya.
Mia tersenyum sambil terus menggoyang
pinggulnya.
“Jangan berhenti dong, sayang.. Terus setubuhi
saya.. Mmhh…” kata Mia.
“Saya tidak marah kok. Justru saya suka
mendengarnya…” kata Mia.
“Kenapa?” tanya Dicky heran.
“Tadi waktu saya lihat kamu berjoget dengan
Mbak Evi, tidak tahu kenapa ada perasaan
aneh…” kata Mia.
“Tadi tiba-tiba saya membayangkan kamu
bermesraan dengan Mbak Evi…” lanjut Mia lagi.
“Kenapa begitu?” tanya Dicky.
“Saya tidak tahu…” kata Mia.
“Kamu cemburu?” tanya Dicky.
“Tidak sama sekali. Justru sebaliknya, saya
sangat ingin melihat kamu bermesraan dengan
Mbak Evi…” kata Mia.
Dicky tersenyum.
“Kamu lagi horny kali ya, tadi…” kata Dicky tanpa
menghentikan gerakan kontolnya.
Mia kembali tersenyum. Setelah beberapa lama
memompa kontolnya, Dicky mengejang,
gerakannya bertambah cepat.
“Aku mau keluar, sayang.. Ohh…” bisik Dicky.
“Tahan dulu sebentar, sayang.. Saya juga mau
keluar.. Mmhh…” bisik Mia sambil mempercepat
gerakan pinggulnya.
Tak lama tubuhnya mengejang, tangannya kuat
memeluk tubuh Dicky.
“Mau keluar, sayangghh…” jerit Mia.
“Ohh.. Nikmat, sayang.. Ohh…” jerit kecil Mia
ketika mencapai orgasme.
Selang beberapa detik, Dicky juga semakin
mempercepat gerakannya. Sampai akhirnya..
Crott.. Crott.. Crott.. Air mani Dicky menyembur
di dalam memek Mia. Dicky mendesakkan
kontolnya dalam-dalam ke memek Mia.. Tubuh
keduanya lemas saling berpelukan sementara
kontol Dicky masuk berada di dalam memek
Mia.
“Mau tidak kalau saya minta kamu maen dengan
Mbak Evi.. Saya serius,” kata Mia sambil
memeluk pundak Dicky.
“Kenapa sih kamu mau yang aneh-aneh begitu?”
tanya Dicky.
“Saya tidak tahu jawabnya, sayang.. Yang jelas
ada perasaan horny ketika membayangkan
kamu bermesraan dengan Mbak Evi…” kata Mia.
“Mau kan, sayang?” tanya Mia memaksa.
“Kalau aku mau, bagaimana caranya, sayang…”
kata Dicky sambil mengecup bibir istrinya.
“Nanti aku yang mengatur…” kata Mia sambil
tersenyum.
Dicky juga tersenyum sambil mencabut
kontolnya dari memek Mia, lalu bangkit dan
berpakaian. Merekapun tidur kemudian.. Banyak
cara yang dilakukan Mia agar Evi bisa dekat
dengan dan akrab dengan dia dan Dicky. Dan hal
itu membuahkan hasil. Evi sekarang mulai sering
bertandang ke rumah mereka walaupun hanya
untuk sekedar ngobrol.
Sampai suatu malam Mia mengundang Evi
datang ke rumahnya.
“Mas Wiryo sudah pergi kerja kan, Mbak?” tanya
Mia.
“Sudah dari tadi dong.. Dia dapat bagian shift
malam,” ujar Evi.
“Eh ada apa undang saya ini malam?” tanya Evi.
“Tidak ada apa-apa kok, Mbak…” kata Mia.
“Kami hanya ingin ajak Mbak nonton VCD baru
yang dibeli Mas Dicky,” kata Mia sambil melirik
kepada Dicky.
Dicky membalas dengan senyuman.
“VCD begituan ya?” tanya Evi bersemangat.
Mia tersenyum sambil melirik Dicky.
“Cepatlah putar!” ujar Evi tidak sabar. Dicky
bangkit dari tempat duduknya lalu menuju ke
VCD player.
“Mbak Evi suka film jenis apa?” tanya Dicky
sambil menyodorkan beberapa keping VCD.
Setelah memilih, Evi segera menyerahkan film
yang ingin dilihatnya. Dicky segera memutarnya.
Mereka bertiga menonton film BF tanpa banyak
bicara. Mereka duduk bertiga di karpet. Mia
duduk berdampingan dengan Evi, sementara
Dicky duduk dibelakang mereka.
“Udah ada yang bangun, ya..?” kata Mia
tersenyum sambil melirik ke arah Dicky.
“Lumayan…” kata Dicky.
“Lumayan apa?” tanya Evi sambil matanya
sedikit melirik ke arah selangkangan Dicky yang
mulai agak menggembung. Dicky tersenyum
sambil menutupi kakinya dengan bantal.
“Mbak Evi seberapa sering begituan dengan Mas
Wiryo?” tanya Mia.
“Ah, jarang sekali.. Mungkin karena dia capek,”
kata Evi sambil matanya terus melihat adegan
seronok di video.
Kembali mereka terdiam selama beberapa saat
sambil melihat video.
“Sini dong..!” kata Mia kepada Dicky sambil
matanya berkedip memberi isyarat. Dicky
beringsut mendekati Mia.
“Ada apa sih..?” tanya Dicky.
“Duduk dekat sini dong…” kata Mia dengan suara
manja.
Dengan sengaja tangan Mia segera masuk ke
dalam Celana Hawaii Dicky. Lalu digenggamnya
kontol Dicky yang sudah tegang dan diremasnya
pelan. Evi yang melihat hal itu, perasaannya
menjadi tak karuan.. Antara rasa malu dan rasa
ingin melihat bercamput baur.
“Udah pengen ya?” kata Mia kepada Dicky.
Suaranya sengaja agak keras. Dicky tersenyum
sambil matanya melirik ker arah Evi. Evi yang
semakin tidak menentu perasaannya, kebetulan
melirik ke arah Dicky. Pandangan mereka beradu
selama beberapa detik. Evi lalu membuang
pandangannya ke arah video. Hatinya berdebar
ketika berpandangan dengan Dicky.. Mia melirik
ke arah Dicky sambil tersenyum. Lalu dengan
tanpa ragu-ragu, Mia menurunkan celana Dicky
hingga kontolnya yang besar tampak tegak
terlihat. Lalu dikocoknya pelan.. Dicky tetap diam
sambil matanya melirik ke arah Evi yang jelas
kelihatan gelisah.
“Mbak suka tidak pada barang lelaki yang berbulu
banyak?” tanya Mia sambil menatap Evi.
“Mm.. Eh.. Iya.. Iya.. Saya suka…” kata Evi
tergagap menatap Mia sambil matanya sekilas
melirik ke tangan Mia yang sedang meremas
kontol Dicky.
“Kalau kayak gini suka tidak, Mbak?” tanya Mia
sambil matanya mengisyaratkan agar Evi melihat
ke kontol Dicky.
“Ah, kamu ini…” kata Evi sambil matanya melihat
kontol Dicky beberapa saat.
Mia tersenyum. Tangannya meraih tangan Evi,
lalu ditariknya ke arah kontol Dicky. Evi menuruti
kemauan Mia walau hatinya merasa serba salah..
“Coba pegang, Mbak…” kata Mia sambil
tangannya membimbing jari-jari Evi untuk
menggenggam kontol Dicky.
Kontol Dicky terasa hangat dan berdenyut di
tangan Evi. Nafas Evi memburu. Ada desiran
tertentu yang menuntun tangannya bergerak
meremas pelan kontol Dicky. Dicky tersenyum
sambil melirik ke arah Mia. Mia juga tersenyum
sambil mundur agak menjauh. Dicky tanpa
diduga tangannya meraih dagu Evi, lalu dengan
segera mengecup bibirnya, lalu dilumatnya
dengan hangat. Evi yang sudah terangsang
gairahnya langsung membalas ciuman Dicky
dengan hangat pula sambil tangannya mulai
berani mengocok kontol Dicky. Tangan
Dickypun dengan segera menyusup ke balik
daster Evi. Ditelusuri paha Evi. Elusan tangannya
segera naik ke pangkal paha, lalu jarinya
diselipkan ke celana dalam Evi.
“Mmhh…” desah Evi sambil menggelinjang ketika
jari tangan Dicky menyusuri belahan memeknya
yang sudah sangat basah.
“Ohh.. Mmhh…” desah Evi tambah keras ketika
jari Dicky keluar masuk lubang memknya.
Pinggulnya sedikit digoyang karena nikmat.
Sementara Mia sengaja menjauhkan diri dari
mereka. Mia mendapat suatu rangsangan yang
amat sangat ketika melihat suaminya bercinta
dengan wanita yang Mia sukai. Mia tidak
melakukan apapun hanya diam sambil melihat
mereka bermesraan. Hanya nafas Mia yang
mulai cepat yang terdengar.. Ketika tangan Dicky
mulai mencoba melepas pakaian Evi, Evi agak
tersentak sesaat. Dengan segera matanya
menatap Mia. Tapi ketika dilihatnya Mia
tersenyum sambil matanya mengisyaratkan
agar Evi melanjutkan bercinta lagi..
Evi sesaat terdiam. Tapi ketika tangan Dicky
merangkul dari belakang dan tangannya
meremas buah dada Evi, Evi terpejam dan
memegang tangan Dicky yang sedang meremas
buah dadanya.
“Ohh…” desah Evi seiring dengan jilatan dan
pagutan Dicky di lehernya sambil tak lepas
tangannya meremas buah dada Evi.
Tak lama Dicky segera melepas daster Evi. Evi
tampak agak canggung ketika Dicky melepas BH
dan celana dalamnya dari belakang. Dickypun
melepas seluruh pakaiannya. Segera setelah itu
Dicky menindih tubuh telanjang Evi. Jilatan lidah
dan remasan tangan Dicky pada buah dada Evi
membuat Evi menggelinjang merasakan nikmat.
“Ohh.. Oohh…” desah Evi ketika jilatan lidah
Dicky turun ke perut lalu turun lagi menyusuri
selangkangannya.
Pinggulnya bergoyang mengikuti desiran rasa
nikmat.. Mia tetap diam menyaksikan tubuh
telanjang suaminya yang bergumul mesra
dengan Evi. Nafasnya makin memburu waktu
melihat kontol Dicky dihisap sambil dikocok oleh
Evi. Tanpa terasa tangannya menyelusup ke
dalam celana dalamnya. Lalu jarinya mulai
menggosok-gosok belahan memeknya sendiri.
Entah mengapa Mia sangat menikmati ketika
Dicky memompa kontolnya ke dalam mulut Evi.
Nafas Mia semakin memburu, juga satu jarinya
semakin cepat keluar masuk memeknya sendiri
ketika melihat Dicky mulai menyetubuhi Evi.
Desahan dan erangan mereka membuat gairah
Mia bertambah naik..
“Ohh.. Sshh…” desah Evi ketika Dicky dengan
perkasa mengeluar masukkan kontol di
memeknya.
“Gimana rasanya, Mbak?” tanya Dicky sambil
mengecup bibir Evi.
“Ohh sangat enakk.. Mmhh…” kata Evi sambil
merangkul pundak Dicky, sementara pinggulnya
bergoyang mengikuti gerakan Dicky.
Entah sudah berapa lama mereka bersetubuh
disaksikan Mia, sampai akhirnya Evi memeluk
tubuh Dicky kuat-kuat. Memeknya didesakan ke
kontol dicky dalam-dalam. Gerakan pinggulnya
makin cepat. Lalu tiba-tiba tubuhnya bergetar
sambil mendesah panjang.
“Oohh.. Oohh…” desah Evi terkulai lemas setelah
mendapat orgasme.
Sementara Dicky masih terus menggenjot
kontolnya di memek Evi yang sudah lemas.
Gerakannya makin cepat ketika Dicky merasakan
ada sesuatu yang mendesak nikmat di
kontolnya. Tak lama segera dicabut kontolnya
dari memek Evi, lalu digesek-gesekannya pada
belahan memek Evi.
Sampai akhirnya.. Crott! Crott! Crott! Air mani
Dicky tumpah banyak di atas bulu-bulu memek
Evi. Tubuh Dicky lalu lemas terkulai di atas tubuh
telanjang Evi. Mia yang melihat hal itu segera
menghampiri mereka. Diusapnya pantay Dicky.
“Masih kuat tidak, sayang..?” bisik Mia ke telinga
Dicky.
Dicky segera mencabut kontolnya dari memek
Evi lalu bangkit. Evi juga demikian.
“Kenapa sayang?” tanya Dicky sambil mengecup
bibir Mia.
“Saya pengen…” kata Mia sambil memegang
kontol Dicky yang lemas dan masih basah.
“Aku masih lemas, sayang…” kata Dicky.
“Sebentar lagi saya minta jatah ya, sayang…”
kata Mia sambil mencium bibir Dicky.
“Gimana, Mbak?” tanya Mia kepada Evi sambil
tersenyum. Evi tersenyum sambil berpakaian.
“Aku bisa ketagihan, loh…” kata Evi.
“Kapan saja Mbak perlu, datang saja kesini…”
kata Mia tersenyum pula.
“Aku pulang dulu ya,” kata Evi sambil memeluk
Mia erat.
Mia menggangguk
*****
Menurut pengakuan Mia, sudah beberapa puluh
kali Evi bersetubuh dengan suaminya di depan
mata. Mia bukan biseks. Mia hanya merasa
mendapat suatu gairah dan rangsangan yang
sangat kuat ketika melihat suaminya
menyetubuhi wanita lain yang disukai Mia
sendiri. Dan menurut Mia juga, sampai detik ini
mereka tidak pernah main bertiga. Hal ini yang
membuat suasana hidup Mia menjadi berwarna
cerah.. Demikian.


Adult | GO HOME | Exit
1/771
U-ON

inc Powered by Xtgem.com